Homiletika Model Historis dan A Historis

Homiletika atau renungan yang dalam disiplin ilmu Teologi disebut dengan ilmu berkhotbah yang didasarkan pada teks-teks dalam Alkitab. Homiletika diperlukan ketika ibadah Minggu, ibadah rumah tangga (ibadah keluarga), ibadah pada hari ulang tahun gereja dan ibadah-ibadah lainnya yang dikenal di kalangan Kristen. Bila di rumah gereja maka homilia dilakukan di atas mimbar.


Setelah selesai ibadah, saya mengambil gambar di depan mimbar.

Ibadah Minggu di GKI (Aras Calvinis) Sentani Jayapura



Foto Depan Gedung Gereja.

Saya sengaja memilih beribadah di Gereja yang satu asas dengan gereja di mana saya lahir dan dibesarkan dalam tradisi Calvinis.

Silakan baca penjelasan lanjutan tentang judul postingan "Homiletika Model Historis dan A Historis" Dalam sejarah homiletika Kristen, ada berbagai pendekatan yang dipakai dalam berkhotbah atau ada macam-macam khotbah. Dari ragam khotbah itu di dalamnya ada unsur pendekatan Histori dan A Historis. Kedua istilah ini sudah dikenal dalam Sekolah Tinggi Teologi. Namun herannya ada beberapa mahasiswa teologi yang ketika ditanya maka jawabannya mereka tidak pernah dengar apa itu homilia model Historis dan A Historis. Lalu apakah kita mengkambinghitamkan para pengajar, ya tentu tidak karena persoalan kurikulum. Mungkin kurikulum Homiletika tidak didesain untuk mengakomodir pendekatan dari dua istilah yang saya sudah sebut. Namun sebenarnya esensinya pendekatan Histori ada dalam beberapa homiletika yang dipakai oleh beberapa pengkhotbah. Sementara pendekatan A Historis mungkin sangat jarang dipakai. Dengan begitu saya mencoba menampilkan sebuah bahan homilia yang pernah saya sampaikan di STT. Homilia tersebut mengunakan pendekatan Historis dan A Historis. Silakan pelajari dalam bahan homilia saya berikut ini. Sebelum para pengunjung membaca, saya hendak menyatakan bahwa publikasi teks homilia di laman ini merupakan salah satu tugas dosen di STT yaitu Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Hal ini sejalan dengan tridarma Perguruan Tinggi yaitu Meneliti, Mendidik-mengajar, Mengabdi. Selain itu saya mengajar rekan-rekan dosen untuk dapat memanfaatkan blog untuk menunjukkan identitas diri sebagai dosen tidak hanya di ruang kelas (konfensional), mengajar online hanya dengan mahasiswa tetapi berani mempublikasi materinya secara online agar menjadi sumber belajar bagi orang lain. Memanfaatkan blog untuk menulis bahan ajar yang kita ajarkan dan posting di blog, ibaratnya berani di kelas dengan mahasiswa tetapi berani juga secara publik. Silakan rekan-rekan mengkritisi saya. Sedikit sekali dosen Teologi yang memanfaatkan Free weblog dan situs premium (website berbayar yang dimiliki dosen secara pribadi untuk materi yang diajarnya). Saya mencoba yang Free weblog dan itu sangat banyak dan bertaburan di Google sementara yang premium (bayar hosting dan domain) hanya satu situs yang saya miliki yaitu di https://mediailmiah.com situs ini adalah milik saya pribadi dan saya pakai untuk mempublikasi materi ajar dan RPS yang saya buat. Biaya yang dikeluarkan yaitu untuk domain yang berlaku selama 1 tahun, sedangkan domain website mediailmiah.com saya bayar setiap bulan tanggal 20 sebesar Rp 82.500,00. Keuntungan secara finansial memang tidak ada tetapi melalui situs saya dengan alamat: mediailmiah saya menunjukkan eksistensi diri saya sebagai dosen. Semoga menginspirasi. Sekaran silakan ikuti homilia model Historis dan A Historis atau semi A Historis (Naratif).


Post a Comment

0 Comments