Lolos E-Jafung Lektor 300 bulan Agustus 2022

Apa yang saya maksudkan dengan judul ini? Karena saya mengajar di Sekolah Tinggi Teologi maka saya mengurus Jabatan Fungsional Dosen di Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama R.I. yang ada di Jalan Thamrin Jakarta Pusat. Dengan begitu maksud saya sudah jelas yaitu Lolos E-JAFUNG Lektor 300 di  Bimas Kristen RI. Di Bimas Kristen Tersedia 3 pilihan, yaitu:
1. Asisten Ahli, 
2. Lektor 200 dan 
3. Lektor 300. 
 
Oleh karena saya sudah ada gelar Dr. yang saya raih sejak 2012 maka pada waktu pengurusan e-jafung pada bulan April 2022, saya memilih lektor 300. Berikut sedikit narasi tentang proses menyelesaikan studi Doktor dan urusan E-Jafung.

Saya mengikuti kuliah program Doktor di bidang Pendidikan Agama Kristen rasa Simon Kirene. Apa yang saya maksudkan dengan Doktor Pendidikan Agama Kristen rasa Simon Krine, yang saya maksudkan yaitu saya tidak memiliki rencana untuk mengikuti pendidikan teologi dalam program studi Pendidikan Agama Kristen. Saya lebih tertarik dengan Program Studi Teologi untuk menjadi seorang pendeta. Itulah sebabnya saya menyelesaikan S1 di bidang teologi dan mendapat gelar S.Th., tahun 1993.

Selanjutnya saya mengikuti Magister Devinity di bidang Pastoral di IFTKJ, tamat 2002 dengan gelar M.Div. Tahun 2005 saya dipaksa untuk mengikuti program Studi Magister di bidang Pendidikan Agama Kristen. Saya sebut dipaksa karena memang saya tidak berniat untuk mengambil studi di bidang Pendidikan Agama Kristen. Pada waktu itu ada sebuah Universitas di bilangan Jakarta Timur yang menyelenggarakan program konfersi untuk mereka yang memiliki latar belakang pendidikan magister seperti M.Div., dan M.A., untuk mengikuti konversi ke Program Studi Magister Teologi di bidang Pendidikan Agama Kristen. Kami ada 9 orang dari tempat kerja saya sebelum pindah ke STT yang sekarang menjadi tempat saya melakukan Tridarma Perguruan Tinggi.

Setelah mengikuti program konfersi tahun 2005, kami kemudian mengikuti ujian tesis dan wisuda, gelar pada waktu itu adalah M.Th. dengan konsentrasi Pendidikan Agama Kristen. Jadi, saya dan teman-teman mendapat gelar M.Th. Selanjutnya ada regulasi yaitu M.Pd.K. dan terakhir M.Pd. Karena saya sewaktu ujian tesis dan wisuda diberi gelar M.Th., maka sampai sekarang saya tetap menggunakan gelar M.Th. Gelar ini sesuai regulasi pemerintah melalui Dirjen Bimas Kristen Protestan tahun 2005. Setelah mendapat gelar M.Th., kami harus mengikuti ujian Magister yang disebut dengan ujian negara. Ujian ini bermaksud untuk pengakuan ijazah Magister yang kami miliki. Istilah dulu yaitu sebelum akreditasi BAN PT, disebut dengan Ijazah Negara yang ditanda shahkan oleh Dirjen Bimas Kristen R.I. Setelah STT di Indonesia di akreditasi BAN PT maka ijazah cukup ditanda tangani oleh lembaga Pendidikan (STT) yang telah diakreditasi.

Pada tahun 2006 saya diikutkan dalam program studi Doktoral di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia yang kampusnya ada di Semarang. Saya bersama rekan-rekan mengikuti studi S3 sampai tingkat akhir yaitu pada tahap pengajuan judul disertasi dan telah mendapat SK resmi STT Baptis dalam hal imbingan disertasi. Namun karena ada beberapa salasan, salah satu yang utama karena faktor biaya maka saya dan beberapa teman pindah ke STT lain. Kemudian menyelesaikan di STT Rahmat Emmanuel (Ujian Disertasi) tahun 2012. Kami hanya ikuti ujian disertasi karena materi kuliah S3 sudah selesai di STT Baptis Semarang. Puji Tuhan STT Rahmat Emmanuel berkenan menerima dan menyelesaikan studi Doktoral dengan gelar D.Th., bidang Pendidikan Agama Kristen. Jadi, saya menyelesaikan S3 tahun 2012.

 

 


Pengurusan Jabatan Fungsional Dosen (Jafung Dosen)

1. Asisten Ahli (AA/III-B)

Saya mengurus jafung saya untuk Asisten Ahli (AA) atau golongan III-B dengan ijazah Magister Pendidikan Agama Kristen. Jafung tersebut selesai diurus pada tahun 2011 dengan tanda SK Jabatan Fungsional Asisten Ahli (III-B) oleh Dirjen Bimas Kristen. Setelah menyelesaikan studi S3 tahun 2021 sebenarnya saya dapat mengurus ke Lektor namun tidak bersemangat mengurus jafung lektor karena alasan praktis-ekonomis, yaitu apa kegunaan mengurus Jafung Lektor? Namun seiring dengan berjalannya waktu dan beberapa regulasi seperti keperluan dosen dan akreditasi lembaga dan Program Studi di mana saya mengajar maka saya harus mengurus jafung Lektor. Selain itu, saya juga sering mengajar diluar homebase saya seperti mengajar di UKI dan STT Pelita Dunia dan biasanya dalam SK mengajar dicantumkan JJA dosen. Saya merasa tidak nyaman kalau memiliki gelar Doktor tetapi masih Asisten Ahli (III-B). Itulah sebabnya awal tahun 2022, saya bersemangat untuk mengurus Jabatan Fungsional Dosen ke tingkat Lektor 300.

Pengurusan Jabatan Fungsional Dosen Lektor 300

Ada regulasi, khususnya bagi dosen-dosen yang mengajar di Sekolah Tinggi Teologi maupun Universitas yang pengurusan Jabatan Fungsionalnya di Direjen Bimas Kristen Kementerian Agama R.I. Aturan yang dimaksud yaitu pengurusan jabatan fungsional dosen di Bimas Kristen Kementerian Agama R.I. hanya sampai pada tingkat Lektor 300. Jadi di Bimas Kristen Kementerian AGama R.I ada beberapa jenjang jafung dosen, yaitu:

1. Jafung Asisten Ahli (AA/III-B) 150.
2. Jafung Lektor 200 dan 300 (L 200 dan L 300).
3. Jafung Lektor Kepala (LK) 400, 550, 700 (diurus di Pendis)
4. Jafung Profesor (Prof.) 850 1050

Sumber: https://lldikti6.kemdikbud.go.id/jabatan-fungsional-akademik-dosen-jafa/
Poin 1-2 dapat diurus di Bimas Kristen Kementerian AGama R.I. di Jalan Thamrin, sedangkan poin 3 dan 4 harus diurus di satu wadah lagi dalam lingkup Kementerian AGama. Di dalamnya ada gabungan Dosen yang mengajar di Sekolah-sekolah keagamaan Islam seperti Sekolah Tinggi Islam dll, dan sekolah keagamaan Kristen seperti STT, Universitas Kristen yang ada Program Studi Pendidikan Agama Kristen.
Untuk mengurus Lektor 200 dan 300 maka setiap dosen dapat memilih. Bagi yang bergelar Doktor, sebaiknya memilih Lektor 300 namun pastikan bahwa ada punya buku-buku dari bahan ajar atau buku-buku yang anda hasilkan. Angka kreditnya cukup besar yaitu 20, jika buku teks maka angka kredit 40. Bila kita punya 4 buku teks atau bahan ajar yang ber-ISBN maka tidak sulit untuk mendapatkan kredit poin ke Lektor 300, Bila belum ada buku maka pastikan punya artikel di jurnal ilmiah yang sudah ber-ISSN. Angkanya untuk setiap artikel yang terbit di jurnal ilmiah ber-ISSN adalah 10, bial punya 4 artikel yang terbit di jurnal maka poin penelitian sudah 40 Kredit, bila ada artikel yang terbit di jurnal terakreditasi Sinta 1-2 maka poinnya sekitar 25.

Saya sangat terbantu angka kredit di bidang Penelitian karena saya punya beberapa artikel yang diterbitkan di Jurnal dan Prosiding serta Book Chapter. Rinciannya sbb:

a. Book Chapter ada 3 artikel dengan nilai @ 10 x 3 artikel = 30
b. Jurnal Ilmiah ber-ISSN = 3 artikel @ 3 x 10 = 30
c. Prosiding = 1 artikel pendamping = 10.
d. Orasi Ilmiah 2 kali = @ 5 x 2 = 10 Kredit
e. ditambah dengan penelitian yang disimpan di Perpustakaan = 1 dengan kredit 5

Jadi, total angka kredit poin untuk penelitian sebesar 67 dan diterima sebanyak 66
Untuk Bidang Pengajaran, komponen yang dinilai seperti mengajar per semester, bimbingan Skripsi, Tesis, Disertasi dll.
Lalu pengabdian masyarakat, saya ambil dari kegiatan mengajar di STT lain yang berlangsung selama 1 semester. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terjadwal dan waktunya 1 semester biasanya dihitung 2 Poin ditambah lagi dengan ceramah atau khotbah di gereja. Total poin = 14 dan diterima 13

Untuk unsur Penunjang, saya mengambil dari SPMI yaitu melalui dokumen yang saya kerjakan bersama tim. Misalnya penyusunan dokumen kebijakan, dokumen standar Pendidikan, Standar PkM, standar Penelitian dan dokumen PPEPP untuk setiap standar, dan dokumen non Akademik. Dari unsur ini, saya mengumpulkan poin yang memenuhi permintaan penunjang sebesar 14 poin.
Unsur penunjang dapat diperoleh dari kegiatan di STT seperti menjadi ketua pantia pemilihan ketua STT, menjadi anggota atau sekertaris panitia pemilihan ketua, menjadi anggota dalam acara natal di kampus. Semua kegiatan ini harus ada surat tugas, selain itu ada SK ketua. Selain di kampus, unsur penunjang juga dapat diambil dari kegiatan akademis di luar kampus seperti menjadi ketua panita temu ilmiah Nasional dalam debat Kristologi dll.

Setelah mengurus secara lengkap dokumen-dokumen yang diminta dari unsur: Pengajaran, Penelitian, Pengabdian, dan Penunjang maka dokumen tersebut akan dinilai oleh asesor. Bila cocok maka e-jafung yang diajukan disetujui dan mendapat hasil Lektor 300. Bila belum cocok dokumen yang diupload maka akan ada catatn asesor. Hal ini saya alami sendiri yaitu ada beberapa unsur di mana saya salah upload dokumen sehingga antara dokumen Tugas dan Dokumen Kinerja tidak cocok. Oleh karena itu kita harus secara teliti upload data sehingga cocok di dokumen tugas dan dokumen kinerja. Misalnya kita masukan dokumen penelitian yaitu menerbitkan artikel di jurnal Ilmiah. Maka pada saat kita upload data, kita harus masukan dokumen Surat Tugs di bagian Dokumen Tugas, dan memasukan hasil artikel yang sudah disiapkan dalam bentuk PDF dengan ukuran 2 MB ke bagian dokumen kinerja.

Hasil E-Jafung Lektor 300 (L 300)

Setelah berjuang dengan perjuangan mempersiapkan dokumen yang berhubungan dengan unsur Pengajaran, Penelitian, Pengabdian dan Penunjang dengan susah payah, ditambah dengan koreksi asesor yang saya harus perbaiki, akhirnya tanggal 1 Agustus 2022, saya dinyatakan Lolos Lektor 300 (L 300) dan menunggu SK yang akan dikeluarkan oleh Bimas Kristen Kementerian Agama R.I. Berikut bukti yang saya ambil dari tangkapan layar.

Gambar di atas menunjukkan bahwa pengajuan e-jafung untuk L 300 dinyatakan Lulus. Informasi ini akan tampil pada saat kita login ke halaman website E-Jafung Bimas Kristen. Namun bila kita klik di Biodata maka akan keluar informasi sbb:

Link e-jafung Bimas Kristen Kementerian AGama R.I: https://ejafung-bimaskristen.kemenag.go.id/
 
Bila sudah muncul seperti gambar di atas maka dipastikan bahwa kita sudah lolos pengajuan Lektor 300. Dengan jafung ini ada keuntungan bagi lembaga dan Program Studi. Dikatakan demikian karena dosen-dosen harus memenuhi kriteria seperti jabatan fungsional dosen yang memungkinkan mengajar, meneliti. Untuk Lektor 300 sudah jafung yang terakhir di Bimas Kristen Protestan.
Pada akhirnya saya berterimakasih kepada Bimas Kristen Kementerian Agama Kristen karena sdh memfalidasi dan merekomendasikan para asesor yang telah memeriksa berkas saya.Jadi, tanggal 1 Agustus 2022 adalah hari dimana pengajuan E-Jafung L 300 disetujui dan tinggal menunggu SK dari Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama R.I. Jika memungkinkan akan mengurus ke L 400, 550 dan 700 serta ke  tingkat berikutnya. Tentu jika diperkenankan. Biasanya mendaftar di Sistem Informasi Penilaian Angka Kredit (PAK) disingkat SIPAK. Yang ini berlaku bagi Dosen Kemenag RI yang akan mengurus Lektor Kepala dan Profesor. Jika belum ada data lembaga kita di situs SIPAK maka lembaga perlu menghubungi ke Bimas atau lebih tepatnya tanya ke Bimas Kristen di Thamrin Jakarta Pusat.


Gairah Mengurus Jafung Lektor 300

Saya dapat informasi dari Youtubu tentang pengurusan Jafung Dosen. Jumlah dosen ada 5.180 orang. Dosen yang mengurus e-jafung baru 2.000 an maka diperkirakan ada 3000 an dosen teologi yang belum mengurus Jafungnya. Mungkin sekarang sudah berubah angka tersebut. Saya belum tahu pasti.Saya juga tidak tahu berapa banyak dosen bergelar Doktor yang bergairah atau bersemangat mengurus Jafungnya. Ayo rekan-rkan dosen yang bergelar Doktor, bersemangat dalam mengurus Jafung. Mungkin pengurusan Jafung ke Lektor 300 terasa tidak ada pengaruh terhadap honor atau gaji di homebase kita. Yang Asisten Ahli, lektor 200 dan 300 mungkin tidak ada perbedaan dari penghasilan. Dengan kata lain mengurus Jafung ke Lektor 300 mungkin tidak berdampak signifikan terhadap honor tetapi yakinlah di luar sana/diluar STT, ada lembaga pendidikan yang bila mengundang Anda untuk mengajar, biasanya menghargai seperti pengalaman saya di salah satu universitas. JJA saya asiten ahli dihargai dengan sejumlah rupiah. Memang motivasi kita bukan uang tetapi kita butuh uang untuk pengembangan eksitensi diri kita sebagai dosen. Misal terbit artikel di jurnal terindeks scopus, ada biaya publikasi dan kita harus mengeluarkan uang secara pribadi dan tentu tidak ada penggantian yang mungkin dilakukan lembaga. Namun semuanya penting. Mari kita tetap bersemangat mengurus e-jafung. Keuntungannya yakni kita dapat mengurus secara online. Namun bila ada waktu, kita bisa jumpai rekan-rekan di bagian e-jafung di Bimas Kristen. Mereka senyum menyambut kedatangan kita. Sy waktu berkunjung ke sana, saya melihat sapa dan senyum mereka yang tentu menyenangkan. Trimakasih rekan-rekan Bimas Kristen di bagian e-jafung.

Trimakasih

Salam
Yonas Muanley, S.Th., M.Div.,M.Th., D.Th.

S1 = STTIA
S2 = IFTKJ (Profesional)
S2 = UKI/STTIA (Akademis)
S3 = STTBI dan STT REM

Blog Dosen Indonesia

Post a Comment

0 Comments